LNG Tangguh Papua

Jetty construction 
- LNG Tangguh Papua

Gambaran Umum Proyek

Proyek LNG Tangguh adalah salah satu mega-proyek energi terbesar di Indonesia, yang berlokasi di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. Proyek ini bertujuan untuk memproduksi dan mengekspor gas alam cair (LNG) ke pasar global.

Pembangunan dermaga (jetty) merupakan bagian vital dari proyek ini, berfungsi sebagai infrastruktur kunci untuk bongkar muat kargo (terutama LNG dan kondensat) dari kapal tanker berkapasitas besar. Tanpa dermaga, proses ekspor LNG dari fasilitas pengolahan di darat tidak dapat dilakukan.

Lingkup dan Detail Konstruksi Dermaga

Pembangunan dermaga LNG di Tangguh memiliki cakupan yang luas dan kompleks, terutama dalam proyek ekspansi Kilang LNG Train 3. Beberapa detail teknis penting dari proyek ini meliputi:

  • Fungsi dan Komponen: Dermaga ini dirancang untuk melayani kebutuhan kapal tanker LNG dan kondensat. Strukturnya mencakup dermaga LNG 2, fasilitas Bulk Offloading Facility (BOF), dan jetty sepanjang kurang lebih satu kilometer yang dilengkapi dengan peralatan untuk bongkar muat.

  • Tantangan Logistik: Salah satu tantangan terbesar adalah lokasi proyek yang sangat terpencil, sekitar 3.000 km dari Pulau Jawa. Hal ini menuntut strategi logistik yang inovatif untuk mengelola pengiriman bahan dan peralatan konstruksi ke lokasi. Tercatat lebih dari 110 kapal dan tongkang digunakan untuk mengangkut material dari tempat penampungan sementara di Jawa.

  • Kontraktor: Proyek ekspansi ini melibatkan konsorsium kontraktor besar, termasuk Saipem dan Chiyoda Corporation, yang bertanggung jawab atas rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (Engineering, Procurement, and Construction atau EPC) fasilitas dermaga dan infrastruktur terkait.

  • Pentingnya Proyek: Pembangunan dermaga ini memungkinkan Tangguh LNG untuk meningkatkan kapasitas produksinya hingga 11,4 juta ton per tahun, menjadikan Indonesia salah satu pemain kunci di pasar LNG global.

Secara keseluruhan, konstruksi dermaga di LNG Tangguh bukan hanya proyek sipil biasa, melainkan sebuah pencapaian teknis yang kompleks yang berhasil mengatasi tantangan geografis dan logistik yang signifikan, menjadikannya tonggak penting bagi sektor energi Indonesia.

Proyek LNG Tangguh memiliki dua jenis dermaga atau fasilitas pelabuhan utama yang melayani fungsi berbeda. Saya akan menambahkan informasi ini ke dalam deskripsi sebelumnya untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap.

Sebagai tambahan informasi mengenaai Proyek LNG Tangguh adalah salah satu mega-proyek energi terbesar di Indonesia, yang berlokasi di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. Proyek ini bertujuan untuk memproduksi dan mengekspor gas alam cair (LNG) ke pasar global.

Pembangunan dermaga (jetty) merupakan bagian vital dari proyek ini, berfungsi sebagai infrastruktur kunci untuk bongkar muat kargo dari kapal tanker berkapasitas besar. Tanpa dermaga, proses ekspor LNG dari fasilitas pengolahan di darat tidak dapat dilakukan.

Lingkup dan Detail Konstruksi Dermaga

Proyek LNG Tangguh, terutama dalam ekspansi Kilang LNG Train 3, mencakup pembangunan dua jenis dermaga utama:

  1. Dermaga LNG/Kondensat (LNG/Condensate Jetty):

    • Ini adalah dermaga utama yang berfungsi untuk memuat produk akhir, yaitu gas alam cair (LNG) dan kondensat, ke kapal tanker yang akan membawanya ke pasar internasional.

    • Struktur ini dirancang khusus untuk menahan beban berat dan menampung peralatan bongkar muat kargo kriogenik (suhu sangat rendah) seperti loading arm dan pipa-pipa khusus.

  2. Fasilitas Bongkar Muat Curah (Bulk Offloading Facility atau BOF):

    • Dermaga ini memiliki fungsi pendukung, yaitu untuk menerima pasokan material dan peralatan dalam jumlah besar yang diperlukan untuk operasional kilang.

    • BOF digunakan untuk bongkar muat kargo umum yang dibutuhkan selama fase konstruksi dan operasional, seperti bahan kimia, suku cadang, dan material pendukung lainnya, yang tidak memerlukan penanganan khusus seperti LNG.

Pembangunan kedua fasilitas pelabuhan ini sangat penting karena mendukung seluruh siklus operasional proyek, mulai dari pengadaan material hingga pengiriman produk akhir. Tantangan logistik, lokasi yang terpencil, dan keterlibatan kontraktor besar seperti Saipem dan Chiyoda menjadikan proyek ini sebuah pencapaian teknis yang kompleks.

Pembangunan sebuah pelabuhan atau dermaga adalah proyek kompleks yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dan tahapan pekerjaan. Proyek ini tidak hanya sebatas konstruksi fisik, tetapi dimulai dari studi awal yang mendalam.

Berikut adalah tahapan pekerjaan utama yang umumnya dilalui dalam pembangunan pelabuhan, mulai dari perencanaan hingga operasional.


1. Tahap Studi Kelayakan dan Perencanaan

Ini adalah fase awal yang paling krusial. Tujuannya adalah untuk menilai apakah proyek layak secara teknis, ekonomis, dan lingkungan.

  • Studi Pendahuluan: Analisis kebutuhan pasar, jenis kapal yang akan dilayani, dan pemilihan lokasi potensial.

  • Studi Kelayakan (Feasibility Study): Dilakukan penyelidikan mendalam di lokasi terpilih, termasuk survei batimetri (kedalaman air), topografi, dan geoteknik (kondisi tanah dasar laut). Analisis ekonomi dan finansial juga dilakukan untuk memperkirakan biaya dan potensi keuntungan.

  • Perencanaan Induk: Berdasarkan studi kelayakan, disusun Rencana Induk Pelabuhan (RIP) yang memuat konsep tata letak, kapasitas, dan tahapan pengembangan jangka panjang.


2. Tahap Desain Detail

Setelah proyek dinyatakan layak, tim ahli akan menerjemahkan konsep menjadi desain teknis yang konkret.

  • Penyusunan Desain: Dibuat gambar kerja (shop drawings) yang terperinci, spesifikasi teknis, dan perhitungan struktur. Ini mencakup desain pondasi (tiang pancang), struktur atas (lantai dermaga dan balok), serta fasilitas pendukung lainnya.

  • Dokumen Lingkungan: Dilakukan kajian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) / Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) untuk memastikan proyek ramah lingkungan.


3. Tahap Pengadaan dan Mobilisasi

Pada tahap ini, tim proyek memulai proses pemilihan kontraktor dan menyiapkan semua sumber daya yang dibutuhkan.

  • Pelelangan Kontraktor: Dokumen desain dan spesifikasi digunakan untuk membuka tender (bidding) bagi perusahaan kontraktor.

  • Mobilisasi: Kontraktor yang terpilih akan memobilisasi peralatan berat, material, dan tenaga kerja ke lokasi proyek.


4. Tahap Konstruksi Fisik

Ini adalah tahap di mana pekerjaan pembangunan fisik dilakukan di lapangan.

Dredging used some excavator 

  • Pengerukan (Dredging): Pengerukan adalah salah satu pekerjaan pertama dalam fase konstruksi. Tujuannya adalah untuk memperdalam alur pelayaran dan kolam putar kapal (turning basin) agar kapal-kapal besar dapat masuk dan bersandar dengan aman.

 "Naga Laut" tongkang and "Anissa" is a crane to support implementation this project

  • Pekerjaan Bawah Air: Dilanjutkan dengan pekerjaan pondasi, seperti pemancangan tiang pancang (piling) ke dasar laut.

  • Pekerjaan Struktur Atas: Setelah pondasi selesai, dilanjutkan dengan konstruksi struktur dermaga di atas air, termasuk pemasangan pile cap, balok, dan pelat lantai dermaga.

  • Pemasangan Fasilitas Pendukung: Pemasangan peralatan bongkar muat (crane), bollard (tali tambat), fender (penahan benturan), serta pembangunan gedung administrasi dan gudang.


5. Tahap Operasional dan Pemeliharaan

Setelah konstruksi selesai, proyek memasuki fase terakhir sebelum beroperasi penuh.

  • Uji Coba (Commissioning): Semua sistem dan peralatan diuji untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik dan aman.

  • Operasional dan Pemeliharaan: Proyek diserahkan kepada operator, dan program pemeliharaan rutin dimulai untuk memastikan infrastruktur dapat melayani aktivitas pelabuhan dengan optimal dalam jangka panjang.

Fasilitas Selama dalam pengerjaan masa konstruski



 Camp for Staff

 

 

 

 

 

 

 

Inside of room staff -1

 

 

 

 

 

 

Inside of room staff -2


 

 

 

 

 

 This vehicles for support our transportation at this project  

 

 

 

 

 

 

 Access to Step-2 Camp

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Situation project-2

 This vehicle is supported by Leighton's